7.5.12

Bad news

Nah! Daripada bengong yakan, jadi mau membekukan kejadian buruk saya di tanggal 28 April 2012 didalam blog ini.
Pagi itu, saya berencana mengantarkan KTP untuk kakak yang sedang menunggu kereta Taksaka di Gambir, untuk menuju Yogyakarta keberangkatan 08.45 WIB. Si kakak juga akan memberikan saya sebuah kain yang nantinya akan saya pakai di resepsi seorang teman.
Jam sudah menunjukkan angka 8 (iiisshh, macam penulis beneran aja kalimatnya), dan saya baru saja keluar dari rumah kost. Berjalanlah saya menuju Jl. Juanda 3. Tunggu punya tunggu, setelah disalip 2 orang yang lebih beruntung mendapatkan bajaj biru (padahal datangnya belakangan), sayapun mendapatkan bajaj merah warnanya. (okay, ini mulai kesel ahah). Setelah melakukan tawar-menawar, saya dan pak bajaj menemukan kesepakatan di angka 10.000rp untuk jarak Juanda 3 - Gambir.
Setelah belok ke Jl Juanda Raya, saya masih lalala syubidupappap lihat kanan lihat kiri, sampai tiba-tiba, aaaaaahhh AAHHHH AAAKKKKKK!!! Maliinggg!! Malinggg!!
Sekelebat 2 orang yang menggunakan motor bebek mengambil tas Long Champ yang saya pangku. Okay! Kalau kalian mau protes, "Ya lagian dipangkuuuu!!". Saya pengguna bajaj amatir, dan berpikir positif bahwa saya tidak akan tertimpa kejadian buruk. Atau ada yang mau komentar lagi, "Ya makanya WASPADA dong!!". Akan saya jawab, "YEEEEEE!!". Maap, masih emosi jiwa ahaha
Setelah saya sadar saya dijambret SATU TAS! Saya nangis gak keru-keruan. Rada-rada sinetron deh karena (bodohnya) saya membawa uang (sangat) berlebih, 2 buah telepon genggam, dompet penuh kartu-kartu dan segala macam perkuncian. Blas! *tarik napas*
Saya masih sakit kepala kalo mengingat kejadian itu. Terlebih kalau mengingat kata mama saya, "kenapa gak diajak ke kantor polisi itu sopir bajaj? jangan-jangan sekongkol". Well, ada benernya juga sih kata mama saya. Setelah saya telaah, "iya yaahh.. kenapa itu tukang bajaj anteng banget mukanya? gak ada ngejar2 acan, atau bantuin teriak kek.. ngapain kek." Ya wes, udah lewat. Cuma bisa menertawakan kebodohan saya yang seharusnya bisa membawa uang secukup bajaj dan membeli oleh-oleh untuk kakak ipar.
Sesampai di Gambir (setelah satu ragam kata serapah, yes, cuma bisa ngomong "OOHH FUUCKK!" aja saat itu hihih), saya langsung mencari si kakak yang sejak jam 7 tadi menunggu. Jam sudah menunjukkan angka 08.15 WIB. Muka udah sembab, masih segugukan, nyari-nyari orang dibanyaknya calon penumpang kereta itu gak enak banget loh. Disangka abis putus cinta terus nyoba ngejar-ngejar si pasangan *ciihh
Ketemu si kakak yang lagi asik BBM-an, langsung meluk dan mewek lagi :( Kejadiannya yaudah ya.. begitu deh.. nangis, ngomong, nangis lagi, ngomong lagi, usaha buat nelepon pacar, gak diangkat, ya nangis lagi.
(kok jadi beneran sakit kepala) dari kejadian diatas, sekarang saya memiliki kebiasaan baru --
- saya kapok naik bajaj merah warnanya.
- Saya ga mau bawa handphone (cuit cuittt baru niyeeee..) tanpa TAS BESAR.
- Saya ga mau bawa tas kecil.
- Dan belum mau ke Jl. Juanda Raya.
Agak parah yaa.. Tapi itu adalah kejadian pertama yang therapy shock-nya cukup besar untuk saya. Semoga tidak akan pernah kejadian lagi. Amin!
xo.
note. gambar diambil dari link ini.

2 komentar:

  1. ga tau kudu sedih apa ketawa baca posting an lu!hahahaha *hiks*

    BalasHapus
  2. Aaaaahh! DaveChris, lo kasih es krim aja trus ketawain afdol kok. 1 pint yah :))

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

© :: Hello, Beauties! ::, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena